Chinon bellami asal negeri sakura japan

  
Chinon Bellami

Point and shoot camera that has a barn door. Similar effect to photos taken with Lomo L-CA.
Uses a dedicated flash, S-120. Barn door is activated with the knob at the single stroke film winder.

  • Lens: Chinonex Color 35mm, f/2.8 (4 elements in 3 groups).
  • Focusing: Manual scale focusing with Zone Focus Marks - 3.3ft/1m - infinity
  • Shutter: SEIKO Program EE Shutter, Speeds from 1/8 to 1/1000 sec.
  • Exposure Meter: Cds EE Exposure System, EV6 - 17(ASA 100), ASA25-400 (DIN 15 - 27)
  • Film format: 35mm
  • Film advance: Single-Stroke Manual.
  • Flash: Dedicated Chinon S-120 Side Mounting
  • Dust Cover: Dust cover opens and closes with the film advance lever. Meter switch is activated while the dust cover is fully opened.
  • Battery Check: Built-In Green LED
  • Slow Shutter Speed Warning: Built-In Red LED
  • Power: Two Alkaline 1.5V LR44 or Two 1.5V Silver Oxide SR44 Batteries.
  • Weight: 220g (8.8 oz.)



 









Sample foto by lubangintip/chinon bellami + Fuji proplus 100




First roll of Yashica Electro 35 GTN





   

http://www.icreateangel.com/blog/wp-content/uploads/2009/04/gtn1.jpg


Wonosari Beach is a most beautiful place



Pantai Surga Di Wonosari

Pasir putih , ombak tenang , suasana sepi ? ga perlu pergi jauh - jauh ke luar negeri untuk bisa menikmati nuansa alam yang damai dan tenang seperti itu . di indonesia sendiri banyak pantai yang sangat indah dan begitu eksotis.pantai - pantai itu tersebar di berbagai daerah . salah satunya terdapat di Wonosari - Yogyakarta . pantai - pantai wonosari dulunya tidak sebanyak seperti sekarang ini . dulu yang terkenal hanyalah pantai baron , krakal dan kukup . namun semenjak orang suka berpetualang dan menemukan tempat - tempat baru yang lebih sepi dan tenang . diantara pantai pantai itu yang sering saya kunjungi adalah pantai Sadranan & Pantai Sundak . Pantainya berpasir putih dan ombaknya tenang . pemandangannya juga indah . dapat memanjakan mata dan sebanding dengan jarak yang ditempuh jika dari kota Yogya sekitar 1,5 jam perjalanan . berikut beberapa gambaran pantai pantai itu .





 

 

 











GO VISIT INDONESIA 2011
(Photo by Lubangintip / Nikon D90 + 18-55mm )

Ada apa ya dikereta?

 Ada apa ya dikereta ?

 Minggu lalu gua sempet berjalan - jalan kesolo menggunakan kereta . karena menurut saya lebih mudah menggunakan transportasi umum dari pada harus capek - capek mengendarai kendaraan pribadi . tapi apakah transportasi umum sudah senyaman dan seperti apa yang diidam - idamkan masyarakat banyak?menurut gua masih belom mencapai target . karena penumpang harus rela menunggu kereta berjam - jam dari jadwal yang sudah ditentukan . entah alasan kereta mogok . rel kereta rusak atau apalah . itu hanyalah bualan basi menurut gua .lalu kereta selalu ramai dan pasti berdesak desakan . namun dikereta kita bisa bersosialisasi dengan penumpang kereta lainnya mungkin karena ingin membunuh kejenuhan dan tidak berdiam diri sampai tempat tujuan.


Biasanya jika berpergian ber 2 atau lebih dari 2 yang penting tidak sendiri , mungkin tidak akan bosen apalagi pergi sama pasangannya . mungkin bisa bersendau gurau . atau mungkin membaca komik seperti halnya foto diatas . mereka merasa fine - fine aja berada dikereta itu walau keadaanya sangat tidak kondusif .

  


Sebaiknya faktor keamanan dan kenyamanan harus diperhatikan serius . karena pengguna atau penumpang kereta bukan hanya orang dewasa , ada pula anak - anak dan mungkin balita yang msh rawan terhadap dunia luar .



Apakah keadaan stasiun perkereta apian indonesia akan selalu begini?apakah harus selalu berebut untuk bisa sampai tujuan .gua sering melihat stasiun - stasiun diluar walaupun hanya sekedar lewat foto atau video . stasiun diluar sangat lah nyaman . tidak berebutan , tidak ada copet , tidak ada pedagang liar , tidak ada desak - desakan . ruangan dingin nyaman . dan yang paling penting adalah kereta tidak terlambat seperti jadwal yang sudah ditentukan .





Selalu saja sesak ! 
 Kereta api indonesia identik dengan sempit , sesak , penuh & pengap .namun  ada juga yang lebih memilih untuk tidur karena ia sudah mendapatkan tempat duduk yang nyaman dikereta api . walaupun tempat duduknya keras dan tegak .





Kalau sudah begini siapakah yang harus disalahkan dan siapa yang harus dibenarkan?


(photo by me with Nikon D90 + 18-55mm)




Vakansi Solo







I found something rare of my life








Zenit 3M 
( single lens reflex)
A lot of people don´t know that the first of the Zenit SLR cameras were M39 (sometimes called zM39 or zenit M39). M39 cameras take M39 lenses and this is NOT not the same as L39 (Leica screwmount) L39 is ment for Rangefinders. However they do fit and this causes quite a bit of confusion. There is a L39 Jupiter 8 but there is also a M39 Jupiter 8. You can see where this is heading. However it is easily spotted which is which since the SLR has a different focussing plane so if you mount a L39 lens it just won't focus. Funny enough this difference makes L39 lenses great for macrowork on a M39 SLR. The lens in the two upper left photos is an Industar-50 the standard 3.5 50mm lens. On the photos left the 3M is equipped with a Jupiter-11 M39 4-135 mm lens from 1972, an excellent lens for a great price.

A bit of history, Designer, N. Marienkov, production 781.678 cameras. Produced by KMZ from 1962 until 1970. This camera was the succesor to the ill fated Kristall. But lets look back a little. The first Zenit SLR's were bottomloaders (like the Zorki 1). This all changed with the Kristall which got a hinged back like all modern camera we know. Unfortunatly nobody liked the design of the Kristall which had hammered paint and ridges on the top of prism. Some people called it tractorlike. So Kristall stayed only in production for a year and then was replaced by the Zenit-3M. Now there was allready a Zenit-3. So there is some discussion on the M in Zenit-3M. Some say it stands for ¨modernized¨ others say it stands for it's designer Marienkov. At the moment I favour the first since in the old Soviet Union it was very rare to have a product named after its designer. And comparing it to the Zenit-3, it is more modern. Hinged back instead of the bottomloader. It is smaller, a LOT smaller than the 3. But its specs are identical.

  • Shutter: B, 1/30, 1/60, 1/125, 1/250, 1/250 (cloth, horizontal)
  • Flash: switchable X/F sync, hot shoe, sync at 1/30
  • Metering: none (this means use handheld meter)
  • Viewfinder, clear with 70 to 75 percent fov
  • Battery: none
  • Screwmount: M39 (This is NOT the same as L39)
  • No instant return mirror
  • Self timer
What do I think of it?

Oddly enough this camera reminded me of my fathers Exakta Varex. Because this camera does not have an instant return mirror. This is the only drawback of the Zenit-3M you have to cock the shutter to look through the lens. For the rest it is the predecessor to the Zenit-E we all know and love or hate. It is interesting to note that there are some variations to the Zenit-3M.
  • On top of the prism, the Battleship Potemkin with a rocket 50 Years of Soviet Victories
  • A silver Helios-44 2/58mm instead of the industar 50
  • A black Helios-44 2/58mm instead of the industar 50
  • Cyrillic version
  • Latin Version
  • Revue 3M
  • Just marked Zenit in latin
There were NO all black versions of the 3M, this is a well known fake. Which doesn't really matter since it looks very nice. Personally I find the 3M one of the great SLR's from the golden age of photography. A nononsense no frills camera. It just takes pictures and one has to love the design. 



(Photo by Lubangintip / Nikon D90 + 18-55mm ) 

Waiting


" Waiting " sesuatu hal yang menjenuhkan disaat menunggu sendiri sepi dan gelap . sesuatu hal yang begitu membosankan . namun mungkin beberapa orang suka dengan hal Menunggu . banyak hal - hal yang bisa dilakukan bersaamn saat menunggu . mulai dari membaca koran , majalah , komik ataupun melakukan browsing internet . namun ketika telah habis sudah waktu menunggu adalah saat - saat yang menyenangkan dan membuat lega sambil menghembuskan nafas lega . 



(Taken by me : Nikon D90 + 18-55mm )